PutraFajar
Minggu, 01 November 2015
HHDC, Klinik Yang Mengedukasi
HHDC (Hendra Hidayat Dental Center) bukan saja berupa one-stop dental clinic seperti klinik gigi yang lazim kita jumpai, tetapi juga merupakan klinik yang mengedukasi, karena HHDC terdiri dari 3 unit, yaitu :
- HHDC Clinic, Thamrin City Office Suite, Floor 3, Unit 2, untuk melayani macam-macam
kelainan gigi dengan tenaga ahli yang memberi solusi gigi yang menyeluruh
- HH Implant Center, Sahid Sudirman Residence, Floor 1, Unit 1, untuk mengatasi macam-macam
kasus, dari kasus umum sampai kasus langka, yang membuat gigi anda dapat berfungsi sebaik mungkin
- HH Dental Training Center, Thamrin City Office Suite, Floor 3, Unit 2, untuk melatih para
dokter gigi Indonesia agar dapat menjadi dokter gigi terbaik di dunia, melalui pengembangan keahlian dalam
bidang : basic dental implant training dan odontectomy. Dari puluhan testimoni para alumni
training, nampak jelas bahwa pelatihan di HHDC sangat membantu peningkatan keahlian para peserta.
HHDC didirikan oleh drg Hendra Hidayat, ahli bedah mulut pertama di Indonesia, yang telah menolong ribuan pasien yang menderita kelainan gigi dan kondisi mulut. HHDC telah memperoleh penghargaan Customer Service Award 2014 dari WhatClinic.com , yang me-review semua klinik gigi di seluruh dunia.
HHDC juga mempunyai cabang H2E Dental Clinic, Menara Kuningan, Floor 1, Unit 1. Baik HHDC maupun H2E Dental Clinic melayani peserta asuransi, seperti asuransi Admedika, Medilum, Cynergy, dll sehingga layak disebut sebagai klinik dengan harga terjangkau dan layanan paripurna (affordable one-stop dental clinic).
HHDC juga memberi layanan gratis sebagai bentuk tanggung jawab sosial kemasyarakatannya yang tinggi, melalui appointment ke 087876866808
Maka sosialisasi kesehatan gigi menjadi pintu pertama untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya merawat gigi alami yang tak ternilai harganya itu. Bayangkan satu gigi KW saja, nilai implant-nya Rp.20 juta, jadi kalau kita mempunyai 16 gigi atas dan 16 gigi bawah, bisa dikalkulasi berapa nilai gigi alami kita : Rp 640 juta! Oleh sebab itu, upaya mengedukasi masyarakat melalui Dental Health Education patut diapresiasi. Bahan-bahan Dental Health Education yang terangkum dalam “Cerita Gigi” patut menjadi rujukan bagi UKGS di sekolah-sekolah sehingga anak-anak sejak dini sudah diajar cara merawat gigi yang benar Menurut drg Irayani Queencyputri, upaya pencegahan kerusakan gigi dapat dilakukan sedini mungkin dengan cara :
- Sikat gigi
- Membersihkan lidah
- Berkumur
- Kontrol ke dokter gigi, minimal 6 bulan sekali
Sikat gigi bukan sekedar membersihkan gigi secara benar, tetapi juga menggunakan sikat gigi yang sesuai dengan karakter gigi dan mulut (personal oral hyegiene) agar gusi tidak turun.
Dengan pemilihan sikat gigi yang benar seperti di atas, dapat dicegah penggunaan tenaga berlebihan saat menyikat gigi, ukurannya pas untuk maneuver di dalam mulut hingga pipi tidak terlihat gembung, ujung bulu sikat dipoles teliti hingga tak ada ujung tajam yang dapat melukai gusi, akibatnya sikat gigi awet (tidak mudah mekar) dan menghemat pembelian sikat gigi berulang.
Membersihkan lidah
Fungsi : Mengontrol jumlah bakteri di dalam mulut sehingga mulut tidak bau
Menghilangkan plak pada lidah sehingga syaraf pengecap/rasa pada lidah tidak
terganggu, karena pada lidah ada daerah-daerah yang peka pada rasa tertentu, seperti
rasa asin manis, masam dan pahit
Berkumur
Penting untuk mengurangi jumlah bakteri dalam mulut, dapat menyegarkan mulut, dan sebagai rangkaian dari protocol membersihkan gigi dan mulut setiap hari
Manfaat : Efektif menghilangkan bau mulut dan menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Tidak merusak jaringan lunak manusia
Mengembalikan keseimbangan flora mulut sehingga aman untuk pemakaian sehari-hari
Zat aktif, aman, tanpa alkohol
Kontrol ke dokter gigi, minimal 6 bulan sekali
Penting untuk pencegahan terjadinya lubang pada gigi, dan dapat mengetahui kondisi mulut sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan preventif
Bila terjadi kerusakan parah sehingga gigi harus dicabut, maka dental implant merupakan solusi yang lebih tepat untuk menggantikan gigi palsu, sebab bisa membantu retensi supaya gigi palsu bisa fit (tidak lepas atau tidak goyang). Dengan kata lain, penggunaan gigi palsu menimbulkan rasa tidak nyaman, goyang, tidak bisa menggigit keras, merusak gigi yang lain, makanan tidak berasa, menimbulkan bau mulut dan malu.
Dental implant terdiri dari tiga bagian :
- Sarung/ crown porcelain/mahkota gigi
- Bagian connector
- Akar (implant yang ditanam di tulang rahang), tidak akan berkarat karena terbuat dari Titanium
grade IV sampai grade V
Bagian akar (screw type implant) ditanam pada tulang rahang, ditunggu 6 bulan sampai bagian akar ini menyatu dengan tulang rahang, baru kemudian dipasang connector (implant abutment) dilihat reaksinya, goyang atau tidak, baru kemudian dipasang mahkota giri (gigi palsu (artificial tooth crown). Kontrol secara teratur untuk melihat apakah gigi goyang atau tidak.
Langganan:
Postingan (Atom)